Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kebutuhan akan ruang tinggal yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga menenangkan secara emosional semakin meningkat. Respons terhadap kebutuhan ini lahir dalam bentuk gaya desain yang kini tengah naik daun: Japandi. Sebagai perpaduan harmonis antara Hygge dari Skandinavia yang menekankan kenyamanan dan Wabi-Sabi dari Jepang yang menghargai kesederhanaan dan ketidaksempurnaan, Japandi menawarkan sebuah filosofi yang mendalam. Estetika ini secara sempurna mengawinkan fungsionalitas dan kehangatan Skandinavia dengan garis-garis bersih dan minimalis Jepang, menjadikannya pilihan ideal untuk Interior Rumah kontemporer yang mendambakan ketenangan abadi. Gaya ini bukan hanya tren sesaat, melainkan sebuah pernyataan gaya hidup yang berfokus pada kualitas dan kesadaran diri.
Japandi bersandar pada dua pilar filosofis yang bertolak belakang namun saling melengkapi. Dari sisi Skandinavia, adopsi konsep Hygge (kehangatan, kenyamanan) terlihat melalui penggunaan tekstil lembut, selimut rajut, dan penerangan yang hangat. Sementara itu, dari sisi Jepang, masuknya Wabi-Sabi (menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan, alami, dan sederhana) mendikte pemilihan material mentah dan bentuk yang jujur. Perpaduan ini menghasilkan Interior Rumah yang terasa nyaman dan mengundang, tetapi tidak berantakan, dan setiap elemen di dalamnya memiliki tujuan fungsional dan estetika. Hal ini menciptakan keseimbangan unik antara keteraturan dan kehangatan.
Palet warna dalam gaya Japandi sangatlah tenang dan bersahaja. Warna dasar yang dominan adalah warna netral dan lembut, seperti putih gading, krem, taupe, dan berbagai gradasi beige yang diambil dari DNA Skandinavia. Warna-warna ini memberikan kesan lapang dan terang. Untuk memberikan kedalaman dan definisi, sentuhan warna gelap yang tegas seperti charcoal gray atau hitam pekat, yang merupakan warisan dari desain Jepang, digunakan sebagai aksen pada frame jendela, bingkai seni, atau furnitur berkaki ramping. Dalam laporan tren yang dirilis oleh Badan Riset Desain Global pada 21 April 2025, warna-warna Japandi terbukti meningkatkan suasana hati yang tenang dan terpusat, menjadikannya skema warna terbaik untuk Interior Rumah sebagai tempat peristirahatan.
Material alami adalah jantung dari estetika Japandi. Kayu, terutama yang berwarna terang seperti birch, pinus, atau white oak, digunakan secara ekstensif pada lantai, dinding aksen, dan furnitur. Material ini diperkaya dengan penggunaan serat alami lainnya seperti rotan, bambu, dan linen. Penting untuk dicatat bahwa pemilihan material haruslah berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Misalnya, kayu yang digunakan seringkali merupakan kayu daur ulang atau kayu yang bersumber dari hutan lestari yang tersertifikasi, mencerminkan penghormatan terhadap alam ala Jepang. Detail ini juga harus terlihat pada furnitur yang mengombinasikan siluet bersih ala Jepang (rendah, garis lurus) dengan kenyamanan dan upholstery lembut ala Skandinavia, menciptakan Interior Rumah yang minimalis namun sangat mengundang.
Fungsionalitas dan keteraturan adalah kunci. Japandi mendorong filosofi clutter-free, di mana setiap barang harus memiliki tempat dan tujuan yang jelas. Ruangan harus terasa lega, bukan dipenuhi dekorasi. Oleh karena itu, solusi penyimpanan harus terintegrasi dan tersembunyi (built-in) atau menggunakan wadah penyimpanan yang estetis, seperti keranjang anyaman atau kotak kayu sederhana. Dekorasi bersifat minimal dan sangat dipilih, sering kali berupa keramik buatan tangan yang menunjukkan craftsmanship atau seni ikebana (seni merangkai bunga Jepang). Dengan fokus pada material alami, kehangatan yang bersahaja, dan garis desain yang bersih, Japandi bukan sekadar gaya desain, tetapi sebuah upaya sadar untuk menciptakan lingkungan hidup yang mempromosikan kedamaian, kesadaran, dan kualitas tinggi di setiap sudut Interior Rumah.

